Jumat, 27 November 2015

Struktur Serta Karakteristik Biji, Lembaga, dan Kecambah



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju Kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara simultan  (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaiknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat didalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula).Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji kacang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutriennutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.  
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau  lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar embaga/calon akar (radikula), daun  lembaga (kotiledon), dan bayang  lembaga (kaulikulus). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Biji hanya terdapat pada tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji, phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

1.2   Rumusan masalah
1.      Bagaimana struktur dan karakteristik biji?
2.      Bagaimana struktur dan karakteristik lembaga?
3.      Bagaimana struktur dan karakteristik kecambah?

1.3   Tujuan penulisan
1.      Agar dapat menjelaskan struktur dan karakteristik biji
2.      Agar dapat menjelaskan struktur dan karakteristik lembaga
3.      Agar dapat menjelaskan struktur dan karakteristik kecambah






BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Bagian-bagian biji
1)      Asal Usul Biji
Ø  Biji tumbuh dan berkembang dari bakal biji, oleh karena itu biji mengandung lembaga (embrio).
Ø  Biji memiliki penggantung biji atau tali pusar (funiculus) yang menancap pada bagian pusar biji (hillus), dan penggantung duduk pada daerah daun buah yaitu papan biji atau plasenta (placenta).
Ø  Pada saat biji dewasa lepas dari tali pusar, tetapi ada kalanya tali pusar ikut tumbuh menjadi salut biji atau selaput biji (arillus) seperti pada Durian (Durio zibhetinus), Rambutan (Nepheliumlapaceum), Pala (Myristica fragrans), dan lain-lain.

2)      Sifat dan Fungsi Biji
Ø  Biji berfungsi untuk mempertahankan keberadaan jenis tumbuhan di alam, sehingga biji juga sebagaialat pencar utama bagi tumbuhan. Di tanah biji dapat segera tumbuh atau mengalami dormansi, sehingga terdapat sejumlah biji yang terdapat di dalam tanah (seed bank).
Ø  Dormansi biji ini dapat dipengaruhi oleh: faktor dalambiji dan faktor luar yang terdiri dari antara lain; sinarmatahari, kelembaban tanah, mikroorganisme, dan lain-lain. Faktor dalam biji termasuk zat penghambat pertumbuhan pada buah, fertilitas embrio, sifat-sifat kulit biji, dan lain-lain.
Dalam rangka pemencaran tumbuhan, biji pada tumbuhan tertentu dapat memiliki ornamentasi permukaan biji berupa sayap dan atau bulu-bulu, dan lain-lain. Pada awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusat dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusat umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubung sebagai biji saja. Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Perbanyakan yang dimaksud adalah untuk memperbanyak keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok  sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput. Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.
Letak bakal biji pada tembuni dapat dibedakan lima posisi utama, yaitu bakal – bakal biji yang :
1.      Tegak ( atropus ), yaitu jika liang bakal biji letaknya pada satu garis dengan tali pusar ( funiculu ) pada arah yang berlawanan.
2.      Mengangguk ( anatropus ), jika liang bakal biji sejajar dengan tali pusar, karena tali pusarnya membengkok, sehingga liang bakal biji berputar 180o.
3.      Bengkok ( campylotropus ), bila tali pusar dan bakal bijinya sendiri membengkok, sehingga liang bakal biji berkedudukan seperti bakal biji yang mengangguk.
4.      Setengah mengangguk ( hemitropus, hemianatropus ), yaitu jika hanya ujung tali pusarnya yang membengkok, sehingga tali pusar dengan liang bakal biji membuat sudut 90o satu sama lain.
5.      Melipat ( camptotropus ), jika tali pusar tetap lurus, tetapi bakal bijinya sendiri yang melipat, hingga liang bakal biji menjadi sejajar pula dengan tali pusarnya
3)      Bagian-bagian Biji
·         Biji adalah bakal biji yang telah masak karena telah dibuahi dan setiap biji mengandung lembaga (embrio), jadi biji berkembang dari bakal biji.
·         Bakal biji (ovulum) memiliki kedudukan pada daun buah dengan bagian:
ü  Tembuni (plasenta),
ü  Penggantung (funiculus),
ü  Pusar bakal biji (hillum).
Menurut posisi biji terhadap daun buah dapat terjadi;
a.       biji terdapat di bagian luar dari daun buah, disebut biji telanjang atau terbuka, dimiliki oleh tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
b.      biji terdapat di bagian dalam dari daun buah, disebut biji tertutup, dimiliki oleh tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Pada biji umumnya dapat dibedakan bagian-bagian:
a.       kulit biji (spermodermis),
b.      tali pusar (funiculus),
c.       pusar biji (hillus),
d.      inti biji (nucleus seminis),
Bakal biji setelah menjadi biji istilah bagian-bagiannya berbeda:
·         integumen→spermodermis
·         zigot→embrio (lembaga)
·         inti kandung lembaga→cadangan makanan
·         nuselus
·         inti yang lain

Secara morfologi, kulit biji tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi dua lapisan:
a.       kulit luar (testa),
b.      kulit dalam(tegmen).
Kulit biji pada tumbuhan berbiji terbuka umumnya dapat dibedakan menjadi 3 lapisan:
a.       kulit luar (sarcotesta),
b.      kulit tengah (sclerotesta),
c.       kulit dalam(endotesta).
Bagian lain penyusun kulit luar biji antara lain: Sayap (alae), bulu (coma), salut biji (arilus), salut biji semu (arillodium), pusar biji (hilus), liang biji (microphyle), berkas pembuluh pengangkutan (chalaza), tulang biji (raphe).

Bagian-bagian biji dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Kulit Biji (spermodermis)
b. Kulit pusar (funiculus)
c. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).

a.      Kulit biji (Spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri aras dua lapisan, yaitu :
v  Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai permukaan keriput.
v  Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari.
Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar. Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji talanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja. Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan :
1.      Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2.      Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
3.      Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti biji  Pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya :
a.       Sayap (ala), alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji
mudah dipencarkan oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor
(Moringa oleifera Lamk).
b.      Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang
halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantea Dryand).
c.       Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr), dll.
d.      Salut Biji semu (arillodium), seperti salu biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar. Melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.
e.       Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya ; Kacang panjang (Vigna Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris L). Dll.
f.       Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula). Jika badan yang berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu
(arillodium).
g.      Bekas-bekas pembuluh pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen
dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera.L).







Gambar 2.1: Struktur biji monokotil dan dikotil
Struktur Biji Monokotil
·         Kulit Biji
·         Endosperma, adalah jaringan yang mengelilingi embrio dan terdapat di kotiledon yang mengandung cadangan makanan.
·         Skutellum / kotiledon / keping biji. Kotiledon mengandung cadangan makanan yang di dalamnya terdapat pati, protein dan beberapa jenis enzim.
·         Koleoptil, adalah selubung ujung embrio/plumula.
·         Plumula, adalah kuncup primer pucuk batang lembaga.
·         Radikula (bakal akar).
·         Koleoriza, adalah bagian yang menyelubungi akar.
·         Embryonic axis, adalah bagian bawah/pangkal embrio.
·         Hipokotil, adalah bagian bawah embryonic axis yang melekat pada kotiledon.
·         Epikotil, adalah bagian atas embryonic axis yang melekat pada kotiledon.
·         Embrio (bakal tumbuhan)

h.      Tulang biji (raphe),
Yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus communis L).
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).

b.      Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji (lihat perihal kulit biji), atau disebut juga hilus.

2.2  Inti Biji (Nucleus Seminis) dan lembaga
Inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Lembaga (embryo)  yang merupakan calon individu baru yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru,setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga didalam biji telah memperlihatkanketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:
1)      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya akan tumbuh terus merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyledoneae. Akar lembaga ini ujungnya menghadap kearah liang biji, dan pada perkecam,bahan biji, akar itu akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
2)      Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga mempunyai fungsi :
·         Sebagai tempat penimbunan makanan
·         Sebagai alat untuk melakukan asimilasi (pengolahan zat organik )
·         Sebagai alat penghisap makanan (skutelum)
3)      Batang lembaga (cauliculus), yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
·         Ruas batang diatas daun lembaga (internodium epicotylum)
·         Ruas batang dibawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
4)      Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan makanan untuk masa permulaan
kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan sendiri. merupakan bagian biji terdiri dari jaringan tempat cadangan makanan bagi lembaga, tidak setiap biji memiliki putih lembaga, cadangan makanan dapat tersimpan dalam daun lembaga
Menurut asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi, putih lembaga dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a)      Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbunan makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga skunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dalam ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (angiospermae).
b)      Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji diluar kandung lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
Pada tumbuhan berbiji telah memperlihatkan bagian:
a.       Akar lembaga (radicula),
b.      Daun lembaga (cotyledo),
c.       Batang lembaga (caulicula),
d.      Pucuk lembaga (plumula).
 









Gambar 2.2: Struktur biji








Gambar 2.3: Bagian-bagian biji
Struktur Anatomi Biji

a.Kulit biji : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji. 
b.Hipokotil : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon. 
c.Radikula : bagian terminal (ujung). 
d.Epikotil : bagian atas pangkal. 
e.Plumula : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun. 
f.Kotiledon : bagian cadangan makanan

Perbedaan biji monokotil dan dikotil

Biji Monokotil:
1) Berkeping satu
2) Terdapat endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma

Biji Dikotil:
1) Berkeping dua
2) Tidak ada endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon

2.3  Kecambah
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a.Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
b.Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem

1)      Tahapan dan perkembangan
a.Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
b.Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok
c.Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
d.Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
e.Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki 
kekhususan dalam bentuk dan fungsi

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnya pada perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah.

b. Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah. Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.

2)      Urutan proses perkecambahan:
a.       Masuknya air kedalam biji atau imbibisi penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma
b.      Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon / endosperm terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titk tumbuh

c.       Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio, asimilasi dari bahan-bahan tersebut di atas pada daerah meristematik untuk menghasilkanenergi bagi pertumbuhan sel-sel baru

d.      Embrio tumbuh dan berkembang, pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh. Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.

3)      Kriteria Kecambah Normal dan Abnormal
Daya kecambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam lingkungan yang optimum.  Berikut ini adalah uraian kriteria kecambah normal dan abnormal.
a.       Kecambah normal
1)      Kecambah memiliki perkembangan sistem perakaran yang baik, terutama akar primer dan akar seminal paling sedikitdua.
2)      Perkembangan hipokotil baik dan sempurna tidak ada kerusakan pada jaringan.
3)      Pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hijau tumbuh baik. 
4)      Epikotil tumbuh sempurna dengan kuncup normal.
5)      Memiliki satu kotiledon untuk kecambah dari monokotil dan dua bagi dikotil.
b.      Kecambah abnormal
1)      Kecambah rusak tanpa kotiledon, embrio pecah, dan akar primer pendek.
2)      Bentuk kecambah cacat, perkembangan bagian-bagian penting lemah dan kurang seimbang. 
3)      Plumula terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon membengkok, akar pendek, kecambah kerdil.
4)      Kecambah tidak membentuk klorofil.
5)      Kecambah lunak.

4)      Bagian – bagian perkecambahan :
a. Radikula
Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk menyokong dan menyuplai bahan – bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman lainnya.
b. Kotiledon
Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan dan asimilasi.
c. Cauliculus
Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon 
d. Testa
Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.








Gambar 2.4: Proses perkecambahan





Gambar 2.5: Bagian-bagian kecambah
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuha berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
Bagi tumbuhan biji (spermathophyta) biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ketempat lain. Semula biji itu duduk pada suatu tangkai pada papan biji atau tembuni (placenta). Biji memiliki bagian – bagian yaitu: kulit biji,tali pusar,dan inti biji atau isi biji. Serta pada masa perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu perkecambahan diatas tanah dan dibawah tanah.

3.2  Saran
Diharapkan setelah mempelajari materi tentang biji ini, kita dapat mengetahui dan menjelaskan bagian-bagian biji serta proses terbentuknya biji. Kami berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi kakak-kakak, adik-adik, dan bagi masyarakat luas yang membutuhkan pengetahuan dan ilmu berkenaan dengan biji.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar